PUSAKA WANGI KARAWANG

Ikrar Pesilat

PENDAHULUAN

   “Ikrar Pesilat”, yang ditetapkan dan disahkan oleh Kongres PERSILAT 1994 di Jakarta, adalah kode etik korsa manusia Pencak Silat, yang dinamakan Pesilat, di seluruh dunia. Ia adalah penyempurnaan dari “Triprasetya Pesilat” yang disahkan oleh Kongres PERSILAT 1991, juga di Jakarta, dengan menambah butir-butir ikrar dari 3 menjadi 5.

   “Ikrar Pesilat” adalah pernyataan janji Pesilat kepada dirinya sendiri untuk memenuhi kewajiban-kewajiban luhuri. Pernyataan dibuat olehnya dalam kapasitas dan kualitasnya sebagai seorang pribadi, seorang manusia dan seorang kesatria. Janji dibuat untuk dirinya sebagai seorang pribadi dinyatakan dalam ikrar pertama, kepada dirinya sebagai manusia dalam ikrar kedua dan ketiga, dan kepada dirinya sebagai kesatria dalam ikrar keempat dan kelima. 

   Substansi “Ikrar Pesilat” adalah serangkaian kewajiban luhur pilihan yang termuat dalam ajaran budi pekerti luhur, yang wajib dihayati dengan baik dan benar, dan diamalkan secara persisten, konsisten dan konsekuen oleh setiap Pesilat dalam kehidupan dan pergaulannya sehari-hari. Pengahayatan substansi itu dilaksanakan dengan membaca, menghafal dan menyatakan secara terus-menerus, khususnya pada acara-acara penting yang dihadiri oleh banyak Pesilat. Pemahaman secara demikian bertujuan untuk menanamkan semangat “Ikarar Pesilat: dan sekaligus juga untuk memperkuat jiwa korsa Pesilat. Rumusan lengkap “Ikrar Pesilat’ yang termuat dalam buku Konstitusi PERSILAT 2004 adalah sebagai berikut :

Ikar Pesilat

  1.  Pesilat adalah pribadi yang berbudi pekerti luhur.
  2. Pesilat adalah manusia yang menghormati sesamanya serta mencintai persahabatan dan perdamaian.
  3. Pesilat adalah manusia yang senantiasa berpikir dan bertindak positif, kreatif dan dinamis.
  4. Pesilat adalah kesatria yang menegakkan kebenaran, kejujuran dan keadilan serta senantiasa tahan-uji dalam menghadapi cobaan dan godaan.
  5. Pesilat adalah kesatria yang senantiasa bertanggungjawab atas kata-kata dan perbuatan-perbuatannya.

PENJELASAN UMUM

    Dalam penjelasan ini, arti ikrar adalah kewajiban luhur manusia untuk senantiasa menampilkan sikap, perbuatan dan perilaku mulia dalam pergaulannya sesamanya. Arti Pesilat adalah seseorang yang mencintai, setia dan mengabdikan dirinya untuk kemajuan Pencak Silat dan menjadikan Pencak Silat sebagai kebanggaan pribadinya dan sebagai sarana untuk membangun kepribadiannya, baik kejiwaan maupun kejasmanian. Arti kode etik adalah rumusan singkat dari serangkaian kewajiban yang harus diamalkan secara persisten, konsisten dan konsekuen. Arti korsa adalah sekelompok manusia yang mempunyai persmaan nasib, perjuangan dan tujuan, serta mempunyai hasrat untuk senantiasa bersatu dan berada dalam persatuan yang kokoh berdasarkan semangat persaudaraan dan kekeluargaan. Arti manusia pribadi adalah manusia yang mempunyai kepribadian khusus dan sifat khas, yang berbeda dengan manusia lain. Arti manusia perorangan manusia yang mempunyai di satu sisi hak, kemerdekaan dan kepentingan, dan di lain pihak, kewajiban, tanggungjawab dan dorongan pengabdian sosial. Arti kesatria adalah manusia yang senantia konsisten, kosekuen dan bertanggungjawab dalam menampilkan sikap, perbuatan dan perilakau, terutama dalam usaha untuk mencapai tujuan kehidupan dan pergaulan internasional, yakni untuk membangun perdamaian dan persahabatan abadi diantara manusia dan kesejahteraan manusia yang adil di seluruh dunia. 

PEN JELASAN KHUSUS

Point 1

    Berbudi pekerti luhur berarti Pesilat sebagai pribadi harus menyadari bahwa keberadaan, kehidupan dan kemampuannya adalah karunia Tuhan Yang Maha Kuasa yang harus dikembangkan untuk mendapat manfaat maksimum bagi dirinya sendiri dan untuk melayani kepentingan sesamanya dan pemeliharaan lingkungan hidupnya. Dalam hubungan itu, Pesilat wajib berterima berterimakasih dan memperkuat keimanannya kepada Tuhan Yang Maha Kuasa di samping menjunjung tinggi ajaran-ajaran-Nya. Kejiwaannya adakah budi pekerti luhur. Budi adalah dimensi kejiwaan dinamis manusia, yang terdiri dari dinamika pikiran, perasaan dan kehendak, sedangka pekerti adalah moral atau etika dan luhur berarti mulia atau terpuji. 
   Dengan demikian, berbudi pekerti bagi seorang Pesilat berarti senantiasa mengolah pikirannya, menimbang perasaannya, mendorong kehendaknya dan menampilkan pekertinya melalui sikap, perbuatan dan perilakunya yang terkendali. Dengan perkataan lain, kekhasan bagi manusia.yang berbudi pekerti luhur adalah kesanggupan untuk senatiasa mengendalikan diri dalam kehidupan pribadi serta kehidupan sosiallalu to always restrain oneself in one’s private life as well as in one’s social dan kehidupan ddalam kaitan dengan lingkungan hidup (ekologi). Itulah criteria manusia yang terpuji.

    Itu berarti bahwa seorang Pesilat harus mempunyai kehendak, perasaan, pikiran dan ahlak atau moral yang mulia dalam bentuk sikap, perbuatan dan perilaku yang terkendali. Perwujudan dari berbudi pekerti luhur adalah kesanggupan untuk senantiasa mengendalikan diri dan harus senantiasa menghayati dengan baik dan benar serta menegakkan ajaran budi pekerti luhur dalam kehidupan dan pergaulannya sehari-hari. 

Point 2

   Menghormati sesamanya berarti seorang PesilaHonoring fellow man means that a Pesilat harus menyadari bahwa ia senantiasa membutuhkan orang lain dalam hidupnya. Kemajuan dan kesejahteraannya diperoleh atas bantuan dan kerjasama dengan manusia lain. Bahkan pada saat dan sesudah kematiannya, setiap dan semua pengaturannya diurus oleh manusia lain. 
   
   Dalam kebersamaan, manusia mempunyai nilai dan dapat menyediakan semua kebutuhannya dengan lebih baik. Atas dasar pandangan itu, seorang Pesilat mempunyai kewajiban untuk menegakkan nilai-nilai kemanusiaan dengan menghormati satu sama lain, yang harus diwujudkan dalam bentuk sikap, perbutan dan perilaku mencintai persahabatan dan perdamaian di mana pun, kapan pun dan dalam keadaan apa pun. Pemenuhan kewajiban yang sedemikian itu berarti ikutserta dalam mewujudkan dan mentaati tatanan universal berdasarkan kebebasan, perdamaian dan keadilan.

   Tercakup pada kata menghormati adalah toleran terhadap keinginan, kebutuhan, pendapat dan kepentingan manusia lain, mempunyai rasa setara dan rasa tolong-menolong Dengan demikian, menghormati sesame manusia merupakan dasar untuk menciptakan serta memelihara perdamaian dan persabatan dengan sesamanya di negaranya sendiri maupun dari negara-negara lain, yang pada gilirannya akan dapat menciptakan serta memelihara hubungan dan pergaulan baik yang abadi diantara bangsa-bangsa di seluruh dunia. Menghormati satu sama lain mencintai perdamaian dan persahabatan merupakan jalan untuk menciptakan kesejahteraan bangsa-bangsa di seluruh dunia.

Point 3

    Berpikir dan bertindak positif, kreatif dan dinamis berarti setiap Pesilat sebagai manusia harus senantiasa berpikir dan berbuat yang terbaik, yang dengan itu ia akan mempunyai banyak kemungkinan untuk meraih kemajuan, prestasi yang baik dan keberhasilan, mendapat banyak kawan, menciptakan dan memelihara perdamaian serta memberi manfaat bagi publik. Berpikir dan berbuat seperti itu harus menjadi kebiasaan dan perilaku sehari-hari bagi seorang Pesilat. Dengan berpikir dan berbuat seperti itu, Pesilat akan terhindar dari kendala dan persoalan pribadi and hal-hal lain yang dapat menjatuhkan martabat pribadinya.

Point 4

    Menegakkan kebenaran, kejujuran dan keadilan maupun tahan-uji dalam menghadapi cobaan dan godaan berarti bahwa seorang Pesilat harus menyadari bahwa kebenaran, kejujuran dan keadilan adalah prakondisi dasar bagi kesuksesan setiap manusia dalam usaha-usahanya, baik yang dilakukan sendiri maupun bersama manusia lain. Itu berarti, bahwa setiap bentuk usaha harus dilakukan secara benar, jujur dan adil. Jika tidak, hal itu dapat menimbulkan keresahan, kecemasan, kecemburuan, kecurigaan dan konflik, yang pada gilirannya dapat merusak persahabatan dan perdamaian.

   Dalam hubungan itu, seorang Pesilat berkewajiban untuk menegakkan dan memelihara kebenaran, kejujuran dan keadilan yang dimulai oleh dirinya sendiri selaras dengan sikap mental seorang kesatria sejati. Ini berarti bahwa ia berkewajiban untuk selalu benar, jujur dan adil dalam sikap perbuatan dan perilakunya dengan selalu tahan-uji dengan kukuh terhadap setiap cobaan dan godaan, tidak melakukan penyimpangan dan pelanggaran, selalu beriman kepada Tuhan, berbudi pekerti luhur, hormat terhadap sesamanya serta mencintai persahabatan dan perdamaian. Ia juga harus selalu waspada dan waskita (antisipatif) terhadap kemungkinan-kemungkinan yang paling buruk. Ia harus selalu berada di depan tantangan-tantangan. Cobaan dan godaan merupakan kendala utama yang dapat membuat manusia gagal dalam mencapai tujuan dan cita-citanya.. Cobaan dan godaan yang tidak teratasi akan dapat menjatuhkan martabat manusia. Cobaan dan godaan terberat bagi setiap manusia adalah apabila hal itu mempunyai hubungan dengan usaha untuk menegakkan kebenaran, kejujuran dan keadilan.

Point 5
 
   Bertanggungjawab atas kata-kata dan perbuatannya berarti bahwa setiap Pesilat harus senantiasa hati-hati dalam berbicara dan berbuat. Biasanya kata-kata dan perbuatan digunakan oleh publik untuk menilai kualitas manusia. Persoalannya adalah kriteria yang digunakan oleh publik itu tidak sama. Dengan perkataan lain, baik dan buruk adalah hal yang relatif. Apa yang dikatakan baik oleh seorang manusia kadang-kadang dikatakan buruk oleh manusia yang lain. Dengan demikian, setiap Pesilat harus senantiasa siap untuk menghadapi kemungkinan itu dan tetap harus bertanggungjawab atas semua hal yang ia telah nyatakan, khususnya apa yang telah ia bicarakan dan ia perbuat. 

KESIMPULAN DAN PENUTUP

 
Dari semua penjelasan tersebut di atas, dapat disimpulkan sebagai berikut

  1.  “Ikrar Pesilat”, yang terdiri dari lima ikrar sebagai satu kesatuan, merupakan unsur-unsur terpilih dari ajaran budi pekerti luhur, yang juga merupakan ajaran pengendalian diri dan ajaran moral universal.
  2. Mengamalkan “Ikrar Pesilat” pada dasarnya sama dengan mengamalkan nilai-nilai moral universal, yang merupakan kewajiban bagi setiap Pesilat dalam kapasitas dan kualitanya :
  • Sebagai seorang pribadi dalam kerangka meningkatkan kualitas dan martabat dirinya.
  • Sebagai seorang manusia dalam kerangka menegakkan nilai-nilai kemanusiaan yang adil dan beradab.
  • Sebagai seorang kesatria dalam kerangka memenuhi kewajiban-kewajiban pribadinya manupun kewajiban-kewajibannya untuk kemanusiaan secara konsisten, konsekuen, berdisiplin dan bertanggungjawab.

   Demikian penjelasan singkat tentang “Ikrar Pesilat”. Semoga makna, jiwa, semangat dan jiwanya dapat tertanam dalam budi semua Pesilat di mana pun mereka berada, dan diamalkan dengan sebaik-baiknyanya dalam kehidupan pribadi, sosial dan di lingkungan hidup mereka maupun dalam pergaulan international mereka.

0 komentar:

Post a Comment

Kritik dan sarannya saya tunggu ya gan...(^_^)